Bahan Ajar, Jenis dan Karakteristiknya

karakteristik dan jenis bahan ajar

Pengertian bahan ajar secara umum adalah materi atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa atau mahasiswa memahami dan menguasai materi pelajaran dengan lebih baik.

karakteristik dan jenis bahan ajar

Bahan ajar bisa berupa berbagai bentuk, seperti buku, modul, video, audio, gambar, dan lain sebagainya, yang dirancang dan disusun dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri atau dengan bimbingan, serta memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Baca juga Perangkat Administrasi Guru

Pengertian Bahan Ajar Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, bahan ajar dapat didefinisikan sebagai berikut

  1. Dirjen Dikdasmen mendefinisikan, bahan ajar adalah materi pembelajaran yang disusun secara sistematis dan digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Materi ini dapat berupa berbagai bentuk, baik cetak maupun noncetak, yang mendukung proses belajar mengajar.
  2. Heinich, dkk. (1996): Heinich dkk mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan cara kerjanya. Mereka membaginya menjadi 5 kelompok besar: bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti foto, diagram, display, model; bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transparencies, proyeksi komputer; bahan ajar audio, seperti kaset dan compact disc; bahan ajar video, seperti video dan film; bahan ajar (media) komputer, seperti Computer Mediated Instruction (CMI), Computer based Multimedia atau Hypermedia.
  3. Ellington dan Race (1997): Para ahli ini mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan bentuknya menjadi 7 jenis, antara lain: bahan ajar cetak dan duplikatnya, bahan ajar display yang tidak diproyeksikan, bahan ajar display diam yang diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer.
  4. Rowntree (1994): Menurut Rowntree, jenis bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok berdasarkan sifatnya, yaitu bahan ajar berbasiskan cetak, bahan ajar yang berbasiskan teknologi, bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, dan bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia.
  5. Lestari (2013): Dalam perspektif ini, bahan ajar adalah material pendukung dari modul ajar yang didasarkan pada capaian dan tujuan pembelajaran spesifik. Bahan ajar mencakup referensi materi, latihan/asesmen, instrumen refleksi, dan lain-lain yang mendukung proses pembelajaran.

Baca juga Modul Praktikum

Karakteristik Bahan Ajar

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik bahan ajar merujuk pada ciri-ciri atau sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh materi pembelajaran tersebut. Karakteristik bahan ajar akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Berikut ini beberapa karakteristik umum bahan ajar:

  1. Relevan: Bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Konten yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan mengacu pada kompetensi atau hasil yang ingin dicapai.
  2. Jelas: Bahan ajar harus disusun dengan jelas dan terstruktur. Informasi yang disajikan harus mudah dimengerti oleh target audiens, sehingga siswa dapat menginterpretasi materi dengan benar.
  3. Menarik: Bahan ajar sebaiknya dirancang untuk menarik minat siswa. Penggunaan gaya penulisan yang menarik, visual yang atraktif, dan variasi media dapat membantu menjaga keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
  4. Tepat Level: Bahan ajar harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa. Terlalu mudah atau terlalu sulit dapat menghambat pembelajaran. Kehadiran tantangan yang sesuai dapat merangsang proses belajar.
  5. Diversifikasi: Bahan ajar sebaiknya bervariasi dalam bentuk dan konten. Menggunakan berbagai media seperti teks, gambar, audio, video, dan interaktif dapat memenuhi gaya belajar beragam siswa.
  6. Menghubungkan dengan Pengalaman: Mengaitkan bahan ajar dengan pengalaman nyata siswa dapat memudahkan pemahaman dan retensi informasi. Hal ini dapat membuat materi lebih relevan dan mudah diingat.
  7. Mendukung Pembelajaran Mandiri: Bahan ajar sebaiknya dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Panduan yang jelas dan latihan mandiri dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik.
  8. Interaktif: Bahan ajar yang interaktif memungkinkan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dicapai melalui latihan, pertanyaan, diskusi, dan tugas-tugas berbasis masalah.
  9. Sesuai Format: Bahan ajar perlu disesuaikan dengan format yang sesuai dengan konteks pembelajaran. Misalnya, bahan ajar online harus dirancang agar sesuai dengan platform digital yang digunakan.
  10. Mengukur Pencapaian Tujuan: Bahan ajar sebaiknya dilengkapi dengan alat pengukuran, seperti latihan soal atau tugas, yang dapat membantu mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
  11. Fleksibel: Bahan ajar sebaiknya dapat diadaptasi sesuai dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan siswa. Kemampuan untuk diperbarui atau dimodifikasi akan meningkatkan kualitas bahan ajar.
  12. Akurat: Bahan ajar harus mengandung informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kesalahan informasi dapat mempengaruhi pemahaman siswa.

Baca juga Manfaat Jurnal Guru

Jenis Bahan Ajar

Ada berbagai jenis bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, tergantung pada konteks, tujuan pembelajaran, dan preferensi pengajar serta siswa. Beberapa jenis bahan ajar yang umum digunakan meliputi:

  1. Buku Teks: Buku-buku teks adalah sumber utama informasi dalam banyak program pembelajaran. Mereka biasanya mencakup teori, konsep, dan contoh yang mendalam mengenai subjek tertentu.
  2. Presentasi Visual: Slide presentasi, seperti yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint atau Google Slides, dapat berisi teks, gambar, grafik, dan video untuk membantu menjelaskan konsep kepada siswa.
  3. Video Pembelajaran: Video singkat atau materi audiovisual lainnya dapat memberikan visualisasi, demonstrasi, atau penjelasan lebih jelas tentang topik yang sulit dipahami hanya melalui teks.
  4. Materi Digital Interaktif: Aplikasi atau situs web interaktif yang dirancang khusus dapat memungkinkan siswa untuk menjelajahi konsep dengan tangan sendiri dan mengambil bagian dalam pembelajaran.
  5. Modul Pembelajaran: Modul adalah bahan ajar yang lebih terstruktur dan lengkap, berisi urutan pembelajaran yang lebih rinci, termasuk teks, gambar, latihan, dan tugas.
  6. Bahan Bacaan Tambahan: Artikel, ensiklopedia, jurnal, dan materi bacaan lainnya dapat memberikan wawasan lebih lanjut atau sudut pandang yang berbeda tentang suatu topik.
  7. Lembar Kerja: Lembar kerja mencakup latihan-latihan, pertanyaan, atau tugas yang harus dijawab atau dilakukan oleh siswa. Ini membantu dalam melibatkan siswa secara aktif.
  8. Permainan Pendidikan: Permainan atau aktivitas berbasis permainan dapat digunakan untuk mengajarkan konsep dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
  9. Bahan Audio: Rekaman audio, seperti podcast pendidikan, dapat memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa yang lebih suka belajar secara auditif.
  10. Grafik dan Infografis: Grafik dan infografis dapat menyajikan informasi yang kompleks secara visual, membantu siswa memahami hubungan antara data atau konsep.
  11. Studi Kasus: Studi kasus nyata atau skenario dapat membantu siswa menerapkan konsep dalam konteks dunia nyata dan mengembangkan keterampilan analitis.
  12. Simulasi dan Eksperimen Virtual: Dalam subjek seperti sains atau teknik, simulasi atau eksperimen virtual dapat membantu siswa memahami konsep yang sulit diakses langsung.
  13. Bahan Ajar Berbasis Proyek: Bahan ajar ini menekankan pembelajaran melalui proyek, yang mendorong siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi praktis.
  14. Sumber Media Sosial: Platform media sosial dapat digunakan untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan memperluas keterlibatan siswa di luar kelas.
  15. Bahan Ajar Berbasis Online: Platform pembelajaran daring menyediakan akses ke berbagai materi dan alat pembelajaran interaktif.

Penggunaan kombinasi berbagai jenis bahan ajar dapat meningkatkan variasi pembelajaran dan membantu siswa dengan gaya belajar yang berbeda untuk lebih efektif memahami konsep. Semoga artikel ini dapat membantu bapak ibu guru dalam proses pembelajaran dengan siswa

Salah satu Platform Diklat dengan 100% sertifikat terverifikasi asli by System. Ikuti berbagai Diklat yang diselenggarakan secara nasional. Daftar Diklat Terbaru Klik Disini

Related Articles

Responses

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *